Hei kamu...
Kamu yang katanya mencintaiku.
Apa benar dirimu mencintaiku?
Kalau memang benar, apakah cinta itu kejam?
Sebegitu kejam kah cinta hingga menjauhkan kita?
Ah aku rasa cinta memang kejam.
Tapi aku merasa kamu lah yang lebih kejam dari cinta.
Kenapa?
Apakah harus untuk mencintai ku engkau malah semakin jauh dariku?
Ada apa denganmu?
Jika seperti itu apakah pantas engkau mencintaiku?
Apakah ada rasa malu karena mencintaiku?
Apakah takut ditertawakan orang-orang karena aku?
Hei...
Aku tidak takut dengan semua itu.
Aku justru menikmati kalau engkau memang mencintaiku.
Kapan lagi aku bisa dicintai oleh orang sepertimu?
Aku bangga kalau kamu mencintaiku.
Tidak...
Aku rasa aku tidak bangga.
Aku rasa aku akan sangat bangga!
Hei...
Sebelumnya aku mohon maaf.
Mungkin kamu tidak biasa dengan keadaan.
Tapi tetaplah tegar dalam cobaan.
Sungguh... Kau tak sendirian.
Terima kasih, karena telah mencintaiku.