Terkadang di waktu lengah engkau hilang begitu saja.
Bagai pesulap yang menipu mata.
Sedikit berpaling langsung tak ada.
Masih mending kamu yang hilangnya.
Kadang terbalik yang hilangnya.
Lebih menyiksa hilang keduanya.
Wahai tutup pena...
Engkau lah sahabat pena.
Hilang kamu bisa mematikan-nya.
Hilang pena kamu jadi tak berguna.
Hilang semua sedih rasanya.
Sudah sedih tambah rugi pula.
Maka tolong kabulkan yang saya pinta..
Tetaplah bersama sampai habis tintanya.